A’uudzu billaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillahir rahmaanir rahiim. Alhamdulillahi robbil ‘alaamin
Allaahumma
shalli wa sallim wa barik ‘alaa Sayidina Muhammadin wa ‘alaa aali
Sayidina Muhammadin wa ashaabihi wa azwajihi wa dzuriyyatihi wa ahli
baitihi ajma’in. Yaa Mawlana Yaa Sayyidi Madad al-Haqq.
Melihat Baginda Rasulullah SAW
Diriwatkan
bahwa Abu Yazid dikenal sebagai seorang ahli sufi. Ia wafat dan dikubur
di negeri Irak. Kuburnya tidak putus diziarahi setiap saat dan waktu.
Pada suatu hari, seorang pejabat kenamaan datang melihat orang-orang
yang berziarah ke kubur Abu Yazid. Di antara kerumunan orang banyak ia
bertanya,
“Apakah di antara kalian yang berziarah ini ada yang pernah hidup semasa dengan Abu Yazid?”
Lalu,
ada seorang tua mengacungkan tangan dan menjawab, “Ya tuan, saya pernah
hidup semasa dengan Abu Yazid dan selalu mengikuti majelis taklim
beliau dan mendengarkan petuah-petuah dari beliau.”
Pejabat
tadi bertanya lagi, “Apa yang pernah dikatakan Abu Yazid yang paling
berkesan di hati anda?” Orang tua itu menjawab, “Ya, saya sangat
terkesan dengan hadist yang diriwayatkan oleh Abu Yazid, bahwa
Rasulallah saw bersabda, ‘Barang siapa yang melihat aku, tidak akan
dibakar oleh api neraka’ ”
Sang
pejabat tadi terkejut keheranan, “Apa betul yang dikatakan Abu Yazid
itu hadis Nabi saw?. Ataukah Abu Yazid mengada-ada saja, karena sekian
banyak orang yang melihat Rasulallah saw sewaktu beliau masih hidup,
tetapi jelas akan dibakar oleh api neraka seperti Abu Lahab dan Abu
Jahal umpamanya.”
Orang tua itu menjawab lagi,
“Betul
apa yang tuan katakan itu, banyak orang yang melihat Rasulallah pada
waktu beliau masih hidup, seperti Abu Jahal, Abu Lahab, dan kafir
Quraisy lainnya, tetapi mereka tetap dibakar oleh api neraka, karena
mereka hanya melihatnya sebagai Muhammad manusia biasa yang makan,
minum, tidur dan istirahat. Mereka melihatnya sebagai anak yatim yang
diasuh oleh Abu Thalib. Mereka melihatnya hanya sebagai pengembala
kambing. Bahkan yang lebih jahat lagi mereka melihatnya sebagai musuh
yang bisa merusak agama dan aqidah mereka. Mereka tidak pernah melihat
beliau sebagai Rasulullah saw.”
Demikian jawaban orang tua tadi.
Disini
kita tidak membicarakan hadist yang diriwayatkan oleh Abu Yazid, tetapi
sedikit memberikan komentar dari jawaban orangtua tadi bahwa Abu Jahal
atau Abu Lahab dan kafir Quraish tidak pernah melihat Rasulullah saw.
Yang ia lihat hanyalah Muhammad bin Abdillah manusia biasa, yang makan,
minum dan tidur. Mereka melihatnya sebagai anak yatim yang diasuh oleh
Abu Thalib. Bahkan mereka melihatnya sebagai musuh dan seterusnya.
Inilah
seharusnya yang menjadi pemikiran seorang beriman, apakah memandang
beliau sebagai sosok seorang Rasul? Ataukah memandang beliau hanya
sebagai manusia biasa?. Seorang muslim hendaknya memandang sosok
Muhammad bin Abdillah adalah Rasulullah saw, utusan Allah, kekasih
Allah, pembawa kabar gembira, pemberi peringatan, penegak agama Allah,
pejuang yang gigih dan pembawa cahaya dan rahmat bagi alam semesta.
Bukan hanya Muhammad bin Abdullah yang lahir di Makkah.
“Telah ada pada diri Rasul itu suri tauladan yang baik bagimu bagi orang mengharap rahmat dari Allah” (QS. Al-ahzab)
Wallahu’alam
Wa min Allah at taufiq hidayah wal inayah, wa bi hurmati Habib wa bi hurmati fatihah!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar